Postingan

Corona Love

we broke the rule, we broke the distance into the game that we both consent from one kiss to another kiss a kiss without any promises until we broke our broken heart and disappear like we had no start 

Nyantoso (Re: Mensucikan Diri)

Gambar
Kau guncangkan hatiku, ku guncangkan malamku   Gelas-gelas beling berdenting   Bangku-bangku kayu bersorak   Tubuhku mati rasa, kecuali untuk bergoyang Dan perih ini hilang dalam semalam, Namun kembali sampai sekarang. --------------

"The Most Dangerous Species on Earth", they said...

Gambar
Sometimes i just dont understand why doing something good is not a good thing from different perspective. Like, for me it is good, but they think it is not. And then they hate me. And i feel guilty. I feel guilty for something i did that i thought is good, but apparently is not good for everyone else. Maybe our expectations were built by what someone did to us. Then we blame him/her when something is different from our expectation. Then we hate him/her because of it, even though he/she did something good to us. But just because our expectation is failed, we blame him/her and hate him/her forever. We are all expecting for something. Something big or something bigger, something good or something better. When something is below our expectation, we probably will be so down. It is okay, its natural... But, i think you can't just blame someone for not fulfilling your expectations. It is not fair... you can not always control everyone, but you can control your expectations. Well...

Kecuali Satu Hal

Setidaknya ada suatu saat yang paling aku tunggu Di dalam sibuknya orang-orang dan padatnya kendaraan Hidungmu menari di atas bahuku Saat kuceritakan sialnya nasibku selama ini Untuk beberapa saat dunia ini menjadi sangat kecil Lalu kita mengelilinginya dalam semalam Kegelisahanku mengalir di antara wangi rambutmu Dan semuanya melebur kecuali satu hal Lalu kita menertawakan sialnya nasib kita Sebelum kemudian air mata mengalir di dadaku Sebelum kemudian kau tampar pipimu sendiri Sebelum kemudian aku pergi Dan kita tidak bertemu kembali

Note About 2017

To the cold of winter breeze and the warm of snowfall To every words that have been spoken and hurting more and more To Ariana and Nathan that have explained it a year before Let it stays where it belong We are evil until we sing a song To the promise, reversed promise To the night call and flight distance between it To all the places that still staying in my dream What are men to time and chance? To all of kindness and every possibilities To all the time that have been given to me You dont know me. You just dont know me yet. To fireworks and laser and papers To a dense tropical forest and a kindness of a man To a clear sky after long heavy rain To the sound, that recalls my memory and keeps me young To something, that i just could make it To every one, that made me to taste it To all of my friends hanging above the clouds To all the wedding invitations that i could/nt attend To Kelana... and all the patient To Eric, Paul, Billy and Pat To my self... my very true

Mesin Waktu

"Thanks ya, Bar..." u cap Nadya seraya memberi senyuman manis ketika membuka pintu mobil. Sepertinya ia berharap lebih. "It was a good time with you..." Nadya  menatap Bara sekali lagi sebelum menutup pintu, disusul senyuman manis yang sama dan lambaian tangan. "Sama-sama, Nad... See you" c uma itu kalimat yang keluar dari mulut Bara pada adegan penutupan kencan pertamanya bersama Nadya, adik angkatannya Rudy waktu kuliah dulu di Bandung. Rudy mengenalkan Nadya pada Bara 4 hari sebelumnya. Jadi, ini adalah kali kedua (dan mungkin terakhir) Nadya bertemu Bara. Malam itu hujan turun tidak lama setelah Bara mengantar pulang Nadya. Sambil menyetir mobilnya, ia menatap ke arah pintu kiri, lalu pikirannya berkelana. Entah sudah berapa kali pintu kiri mobilnya itu terbuka dan tertutup. Entah sudah berapa wanita yang duduk di kursi penumpang itu. Semuanya selalu berakhir seperti adegan Nadya barusan. "Gimana Nadya, bro? Sukses?"  Ru

Natasa

N : "Kamu sayang gak sama aku?" A : "Harus aku jawab nih?" N : "Waktu kamu 5 detik. Satu... Dua... Tiga..." A : "Iya iya iya sayaaaang... Aku sayaaaaaaaang banget sama kamu. Kenapa sih kamu? Lagi banyak kerjaan ya di kantor?" N : "Enggak. Aku lagi random aja." A : "Laper ya? tuh makan aja roti aku" N : "Sayang, kalau nanti kita gak menikah gimana ya?" A : "Hmmm, that's the million dollar question." N : "Kita tuh, kayak sama-sama tau ini akan berakhir kayak gimana, tapi kita kayak bodo amat gitu gak sih?" A : "Kata siapa aku tau?" N : "Aku..." A : "Sayang... dengerin aku ya. Kamu tau gak sih betapa susahnya aku dapetin kamu? Betapa lamanya aku berdoa sama Allah supaya dipertemukan sama orang kayak kamu? Betapa seringnya nama kamu aku selipkan di setiap doa-doa sehabis solatku, di setiap sujud-sujudku? Terus kamu kira aku bakal bodo ama