Kamu Seperti...

Kamu seperti negeri-negeri yang ingin kujelajahi. Seperti aurora di bumi utara. Seperti gurun di Afrika. Seperti laut yang menjadi danau...atau sebaliknya.
Padahal bintang-bintang di langit Flores merindukanku. Senja di Belitong dan batu-batunya yang besar berpantun ria ingin memelukku. Bahkan orang-orang Mentawai generasi terakhir berteriak menyebut namaku.

Kamu seperti setiap tembakau yang tiada henti kuhisap. Tembakau khas Indonesia, yang digiling halus bersama cengkeh-cengkeh pilihan, di tanah-tanah yang tinggi.
Padahal paru-paruku berontak. Anak istriku berteriak. Mereka berhak atas nafas-nafasku itu.

Kamu seperti musik yang ingin kumainkan. Seperti lagu yang ingin kulantunkan. Seperti film yang ingin ku-sutradarai. Seperti buku yang ingin kutulis...dan waktu-waktu yang diperlukan bersamanya.
Padahal aku seorang insyinyur medioker, yang takluk pada standar, yang probabilitasnya agak tinggi untuk dapat menyuap nasi, atau apapun yang dibutuhkan perut ini.

Kamu seperti istri orang, yang pergi membawa sebagian hatiku, sebagian perasaanku, semenjak awal kita bertemu.
Padahal ada yang diam-diam memperhatikanku. Mencintaiku dengan khidmat. Menyeluruh, tubuh dan jiwa.

Kamu seperti buku-buku di rak toko yang ingin sekali ku baca.
Padahal masih terbungkus plastik

Kamu seperti keinginanku untuk melepas baju, lalu menceburkan diri ke lautan yang luas, dimana ribuan ikan dan warna-warni terumbu karang bersemayam. Menyelam sampai dalam, lalu mengapung di permukaan. Menengadah memandangi awan yang berarak. Melepaskan segala penat.

Kamu seperti cerita yang tiada habisnya. Diulang-ulang, klise, tapi adiktif.

Padahal aku masih punya masa depan.

Padahal waktu terus berjalan.

Manusia adalah makhluk kecil, namun memiliki keinginan yang besar.

Manusia bisa hidup, tapi juga bisa mati karena memiliki keinginan.

Manusia bisa bahagia, tapi juga bisa menderita karena memiliki keinginan.

Tapi manusia akan terus hidup karena memiliki rasa syukur.

Oh Tuhan, bantu aku memutuskan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Iya po??

Journey to The East (Cerita Perjalanan Backpacking Flores) - 2

Natasa